Surat
An Nahl
|
فإذا قرأتَ
القرآنَ فاسْتَعِذْ بالله من الشيطان الرجيم
( 98 )
![]()
98. Apabila kamu membaca Al Quran
hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
|
Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca ( الاستعاذة / تعوذ ) ketika kita mau membaca Al-qur’an ( sebelum membaca al-qur’an ) karena hal ini merupakan etika atau tatakrama atau adab membaca al-qur’an. Dalam kitab تفسير القرآن العظيم للإمامين الجلالين karangan Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abi bakar Assuyuthi dijelaskan ayat tersebut sebagai berikut :
فإذا قرأت القرآن) أي أردتَ قراءتَه ( فاستعذ بالله من
الشيطان الرجيم ) أي قلْ أعوذ بالله من الشيطان الرجيم.( ص 224 )
Jika
kamu membaca al-qur’an = ditafsirkan – (jika kamu ingin membaca
al-qur’an) Maka mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan syaithan yang
terkutuk = ditafsirkan – bacalah Ta’awwudz ( أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ).
Allah
memerintahakan kita untuk membaca ta’awwudz pastilah ada tujuannya,tidak
serta-merta Allah memerintahkan sesuatu tanpa ada tujuannya dan hikmah yang
terkandung di dalamnya.Oleh karena itu disini akan coba dibahas apa itu
ta’awwudz. Dalam ayat diatas Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca
ta’awwudz dengan menggunakan pola fiil amr dari fiil madhi استعاذ. Inilah uraiannya :
1)
( dari segi ilmu shorof )
( الأمثلة التصريفية للشيخ محمد معصوم بن علي ) ص 28
اسْتَعَاذَ- يستَعِيذُ- اسْتَعِذْ -
أصلها – استعوذ-يستعوذ-استعوذ
Mengikuti
wazan fiil tsulatsi mazid bi tsalasati ahruf yaitu استفعل-يستفعل-استفعل. Wazan ini memiliki makna طلب الفعل
( meminta suatu pekerjaan ), artinya
kata perintah yang bergaris bawah dalam ayat di atas mempunyai arti اطلبْ من الله العوذة (
mintalah perlindungan kepada Allah SWT ).Dari penjelasan ini dapat disimpulkan
bahwa dari segi bahasanya saja kita diperintahkan untuk meminta perlindungan
kepada Allah, artinya dari pilihan bahasanya saja sangat tepat dan mempunyai
maksud agar dengan kita meminta perlindungan kepada Allah SWT sebelum membaca
al-qur’an, dapat menjauhkan kita dari pemahaman yang sesat tentang ayat-ayat
al-qur’an.Jadi ta’awwudz itu meminta perlindungan kepada Allah SWT. Dan kita
diperintahkan untuk membaca ta’awwudz sebelum membaca al-qur’an karena ayat
diatas menggunakan pola fiil amr ( kata perintah ).
2)
( dari segi ilmu usul fiqh )
Dalam
kitab مفتاح الوصول في
علم الأصول karangan Al-ustadz Muhammad Jamaaluddin bin Ahmad dijelaskan
:
الأصل في الأمر يدل على الوجوب إلا إذا
دل الدليل على خلافه
Pada
dasarnya perintah itu menunjukan kewajiban kecuali ada dalil yang menunjukan
ketidakwajiban.Diantara dalil yang menunjukan ketidakwajiban adalah ayat diatas
yaitu sebatas للإكرام ( memuliakan ), artinya bahwa membaca
ta’awwudz meskipun tidak diwajibkan namun hal ini merupakan adab atau akhlaq
kita terhadap Al-qur’an sebagai sikap kita memuliakan al-qur’an. Karena
al-qur’an bukanlah kitab suci biasa, dan bukanlah seperti kita membaca
buku-buku pelajaran namun al-qur’an adalah firman Allah yang suci dan mulia dan
juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW sehingga dalam membacanyapun
kita harus mempunyai adabnya yaitu diantaranya membaca ta’awwudz. Begitu juga
membaca basmalah ini juga merupakan bagian dari akhlaq dalam membaca al-qur’an.
Coba kita uraikan :
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Tentulah
sebelum kita membaca al-qur’an kita membaca basmalah terlebih dahulu, karena
basmalah mengandung pujian kepada Allah, bahwa Allah itu maha agung, maha tinggi,maha pengasih dan
penyayang. Artinya dengan membaca basmalah menunjukan akhlaq kita kepada Allah
SWT, karena al-qur’an firman Allah dan pantaslah kita memuji Allah SWT terlebih
dahulu. Maha tinggi/maha agung itu tersirat dari kata بسم yang berasal dari kata سُمُوٌّ
yang artinya agung dan tinggi Jadi kesimpulannya bahwa membaca ta’awwudz
dan basmalah (selain surat at-taubah ) itu merupakan adab membaca al-qur’an dan
sebagai wujud memuliakan al-qur’an sebagai firman Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar